“Pemerintahan Jokowi seolah menjelaskan apabila proyek ini proyek pencitraan. Kita saksikan kalau apakah proyek ini mungkin saja fakta, dapat usai pada th. yang diprediksikan. Ini sebenarnya jadi pertanyaan oleh beberapa orang, ” terang Nasril waktu dihubungi, Senin (1/2).
“Jadi ini (kereta cepat) proyek prestisius yang sesungguhnya susah dalam alam fikiran kita bisa atau dapat terealisasi dalam keadaan keuangan negara kita yang sekian susah, ” sambungnya.
Menurut anggota Fraksi PAN itu, proyek-proyek prestisius kecuali kereta cepat yaitu maksud proyek listrik 35 ribu megawatt yang juga mengakibatkan pro serta kontra
dikalangan orang-orang. Bahkan juga, antar satu menteri dengan kementerian yang lain. Itu proyek tol Sumatera.
“Hampir semua, kami memprediksi proyek-proyek ini akan jalan mangkrak. Kita muncul pemikiran, mengapa tak diarahkan ke proyek lain yang lebih menghimpit untuk keperluan orang-orang kecil, ” kata dia.
“Seperti jalan, jembatan, anak-anak yang sekolah naik perahu, naik pohon serta pegangan tali untuk seberang jembatan. Mereka yang butuh jalan kaki karena angkutan umum tak dapat masuk, mengapa itu tak diprioritaskan kesitu, ” lebih Nasril.
Pembangunan infrastruktur, lanjutnya, harusnya didesain dalam taraf prioritas. Dicari mana yang seumpamanya menekan diperlukan beberapa orang serta mana yg tidak menekan. Serta, dalam kacamatanya proyek kereta cepat tak masuk dalam taraf prioritas dimaksud.
“Posisi hari ini, diliat apakah ini (kereta cepat) layak jadi proyek prioritas. Diliat dari sudut pandang mana kita melihatnya. Jika untuk menggerakkan ekonomi, saya katakan ini tidaklah prioritas, ” tuturnya. aktual
0 Response to "RAKYAT MENDERITA" TOLONG SEBARKAN ARTIKEL INI AGAR SAMPAI KE PEMERINTAH, UNTUK MEMBUKA RASA PEDULI KEPADA RAKYAT YANG MEMBUTUHKAN !!!"
Posting Komentar