Kehidupan manusia memanglah sudah sejak awal banyak menaruh misteri, dari mulai proses awal dari sp3rm4 hingga ke perwujudan berbentuk bayi. Hal itu juga yang membuat kita tidak bisa terlepas dari banyak fenomena misteri yang terjadi disekitar kita. Anda tentunya sudah akrab dengan banyaknya fenomena hantu, tapi bagaimana dengan fenomena mayat berjalan? Mungkin saja mayat berjalan cuma Anda lihat lewat layar kaca. Namun nyatanya mayat jalan atau yang mungkin lebih akrab di sapa zombie juga berlangsung di kehidupan nyata. Apakah benar?
Misteri Mayat Berjalan Toraja
Mayat Berjalan Toraja 2 oleh SegiEmpatIndonesia satu diantara negara maritime yang diapit oleh perairan luas. Pulau-pula yang tersebar dari sabang sampai merauke bikin Indonesia mempunyai kebudayaan yang begitu bermacam. Bahkan juga nyaris setiap kebudayaan mempunyai kepercayaan yang berbau mistis, seperti budaya yang di anut oleh orang-orang Toraja di Sulawesi Selatan. Tanah Toraja yaitu satu diantara demikian banyak daerah di tanah air yang mempunyai banyak cerita mistis salah nya ialah mayat berjalan. Selain di kenal dengan kerajinan seni dan juga panorama indahnya Toraja yang terdapat dibagian timur, Sulawesi Selatan juga mempunyai satu ritual mengerikan. Ritual itu lebih di kenal dengan arti ‘Ma’nene’. Ritual ma’nene yaitu ritual untuk menghormati beberapa leluruh dengan menghidupkan kembali mayat yang sudah di kubur.
SEJARAH TRADISI MA’NENE
Kebiasaan ma’nene telah berlangsung mulai sejak zaman dahulu kala, bahkan juga kebiasaan itu telah diawali jauh sebelumnya Indonesia merdeka. Cerita mayat jalan itu berawal kala seseorang pemburu muda yang di kenal dengan nama Pong Rumasek temukan satu sosok mayat di dalam hutan yang terletak di sekiatr pegunungan Balla. Merasa kasihan lantaran mayat itu tak terurus dan di biarkan tergeletak demikian saja, Pong Rumasek juga konon pada akhirnya hentikan perburuannya untuk menjaga mayat itu dengan membungkus mayat memakai bajunya. Anehnya setelah menjaga mayat itu Pong Rumasek diberitakan langsung mudah memperoleh binatang buruan. Bahkan juga sesampainya dirumah semua lading pertaniannya juga langsung tumbuh subur, hasil pertaniannya juga langsung berlimpah. Mulai sejak saat itu setiap saat berburu di rimba Rumasek juga selalu berkunjung ke mayat itu, bahkan juga kabarnya Rumasek dengan ilmunya ia juga mengajak mayat itu untuk turut berburu dengannya. Bermula dari situ kisahnya juga selalu berkembang sampai saat ini dan menjadi satu keyakinan yang begitu menempel di masyarakat Tana Toraja, mereka yakin bila arwah leluhur mereka tidak akan meninggalkan keluarganya seperti kepercayaan yang selalu diturunkan pada generasi Pong Rumasek. Arwah itu diakui selalu hidup untuk membantu keluarganya.
FENONEMA MAYAT YANG BERJALAN
Mayat Berjalan Toraja 3 oleh SegiEmpatJika ritual tersebut adalah ritual untuk menghormati para leluhur termasuk Pong Rumasek, yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana bisa mayat dihidupkan kembali, kebayangkan seperti apa?. Bahkan tak hanya bangun dari tidur tapi juga di suruh berjalan sampai di rumahnya. Dari penelusuran, prosesi pembangkitan mayat orang yang telah meninggal tidak mudah dilakukan, hanya orang-orang tertentu yang memiliki ilmu tertentu yang bisa membangkitkan mayat dan memerintahkannya untuk berjalan. Hal tersebut juga tidak terlepas dari tradisi ma’nene atau yang mungkin lebih mudah disebut sebagai tradisi untuk mengganti pakaian jenazah sebagai bentuk penghormatan.
Fenomena mayat berjalan yang hanya satu-satunya terdapat di Toraja ini memang terbilang sangat mengerikan. Bahkan kabarnya seiring dengan berkembangnya waktu ilmu untuk menghidupkan mayat juga tak hanya di gunakan untuk ritual ma’nene. Tapi juga mulai di pakai untuk menggiring mayat agar bisa berjalan sendiri menuju pemakamannya, begitu pula jika ada salah seorang sanak keluarga yang merasa rindu dengan mendiang maka mayat yang di rindukan akan di datangkan ke rumah dengan cara berjalan. Namun sesampainya di rumah mayat tersebut tetap akan di tidurkan di kamar yang telah di siapkan khusus.
Mayat Berjalan Toraja oleh SegiEmpatMenurut salah seorang masyarakat setempat tradisi menghidupkan mayat untuk berjalan sendiri juga tak lepas dari doa-doa yang di panjatkan kepada para leluhur, namun bagi masyarakat perkotaan ritual menghidupkan mayat sudah mulai jarang di gunakan. Tapi di daerah-daerah pelosok masih sering melakukan ritual ma’nene.
Fenomena mayat berjalan Toraja saat ini sudah tersebar hingga ke berbagai pelosok penjuru dunia. Bahkan ritual yang diadakan setiap bulan Agustus setiap tahunnya ini sudah menjadi sebuah bagian pariwisata.
0 Response to "ASTARGFIRLULAAH MENYERAMKAN ! TRADISI MAYAT YANG TELAH MENINGGAL DAPAT BERJALAN MA'NENE DI TANA TORAJA!SILAHKAN DI SHARE."
Posting Komentar